Desain Power Supply
Ada dua desain dasar dari power supply, yaitu: linear dan switching-mode. Power supply linear bekerja dengan menjadi 110 V atau 220 V dari power grid dan menurunkan nilainya dengan menggunakan trafo. Voltasi rendah itu masih berupa tegangan AC. Kemudian pembetulan dikerjakan oleh dioda, mengubah tegangan AC ke tegangan getar. Langkah berikutnya adalah menyaring, yang dilakukan oleh kapasitor elektrolitis, mengubah tegangan getar ke tegangan DC. Tegangan DC diperoleh setelah kapasitor sedikit berdesir, sehingga pengaturan tegangan penting, diperoleh dari diode zener (sering kali dengan bantuan transistor tegangan) atau oleh sirkuit integrasi regulator tegangan. Setelah tingkat ini outputnya merupakan tegangan DC murni.
Meskipun power supply linear bekerja dengan sangat baik untuk beberapa aplikasi berdaya rendah – cordless phone merupakan sebuah aplikasi yang datang dari pikiran – ketika daya yang tinggi diperlukan, power supply linear bisa menjadi sangat besar.
Membangun power supply linear untuk PC akan menjadi sangat gila. Hali ini disebabkan itu akan menjadi sangat besar dan berat. Solusinya adalah dengan menggunakan switching mode ke frekuensi yang lebih tinngi.
Pada power supply switching mode atau biasa dikenal dengan SMPS, frekuensi tegangan input telah meningkat sebelum menuju ke transformer. Dengan meningkatnya frekuensi tegangan input, transformer dan kapasitor elektrolitis bisa menjadi sangat kecil. Ini adalah jenis power supply yang digunakan pada PC dan beberapa tipe perlengkapan elektronik, seperti DVD players.